Sistem Pertanian Terpadu merupakan suatu program yang dikelola oleh salah satu anak perusahaan dari Royal Golden Eagle. Program ini merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu solusi bagi peningkatan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta pengembangan desa secara terpadu. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan petani skala kecil yang melakukan kegiatan tersebut. Diharapkan kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang petani berupa pangan, sandang, dan papan akan tercukupi dengan sistem pertanian ini.
Pertanian pada hakikatnya merupakan pertanian yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya sehingga aliran nutrisi (unsur hara) dan energi terjadi secara seimbang. Oleh karena itu, pada Sistem Pertanian Terpadu mendaur ulang menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra serta menciptakan suatu ekosistem yang meniru cara alam bekerja. Dan dalam hal ini, keseimbangan tersebut dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan efisien.
Di samping itu, program ini merupakan bagian dari inisiatif Pengembangan Masyarakat yang menyediakan pelatihan bagi petani, memfasilitasi bantuan teknikal dengan tujuan utama yaitu meningkatkan pendapatan petani dari kegiatan agrikultur. Program ini dimulai pada tahun 1999, program yang sedang berjalan di provinsi Riau ini melibatkan 2.200 petani, 119 kelompok tani dengan luas lahan mencapai 1.632 hektar.
Namun pada tahun 2017, sebanyak 167 petani mendapatkan pelatihan mengolah lahan pertanian serta 57 kelompok tani mendapatkan dukungan berupa bahan pertanian. Sejauh ini sebanyak 2.200 rumah tangga mendapatkan bantuan berupa bahan pertanian yang disalurkan melalui program ini. Petani yang terpilih menjadi bagian dari IFS biasanya juga merupakan anggota kelompok tani yang diakui oleh pemerintah Indonesia, dan yang tidak hanya memiliki lahan pertanian mereka sendiri, namun juga memiliki minat pertanian yang kuat. Biasanya, petani hortikultura menerima bibit, pupuk, dan peralatan pertanian bantuan serta pemantauan lahan pertanian yang dilakukan perusahaan.
Tidak hanya itu saja, pada mereka peternak akan disediakan anak sapi yang mana kemudian April grup memberikan bantuan kepada mereka untuk memelihara hewan tersebut, termasuk memberikan pemeriksaan kesehatan rutin dan perawatan ternak. Bagi mereka yang terlibat dalam industri perikanan – termasuk nelayan dan petani ikan tambak – juga termasuk dalam program IFS April grup. Petani ikan tambak dapat menerima ikan dan pakan ikan, sementara nelayan menerima peralatan penangkapan ikan seperti jaring ikan.
Di samping itu, April grup melakukan semua aktivitas IFS utama di Pusat Pelatihan. Mereka berkumpul untuk pelatihan, diskusi dan konsultasi tentang usaha kecil dan menengah mereka, pusat pelatihan ini juga berada di tempat pembenihan dan tanaman yang dapat diproduksi petani IFS. Di tempat ini mereka bisa melakukan berbagai eksperimen dengan tanaman hidroponik yaitu dibudidayakan dengan menggunakan air. Dan itulah cara unit bisnis Royal Golden Eagle mengajari petani cara bertani yang tepat.